PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN
Oleh:
Muhamad Safi’i 10.0401.0019
Susilo Dita N. 10.0401.0038
I. Pendahuluan
Dalam era globalisasi saat ini perkembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi
semakin
berkembang pesat. Perkembangannya secara
fundamental telah membawa perubahan yang signifikan dalam percepatan dan
inovasi penyelenggaraan pendidikan di berbagai negara.
Dalam dunia pendidikan,
perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi mulai
dirasa mempunyai dampak yang positif,
karena dengan berkembangnya Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam
dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan.
Berbagai upaya telah dilakukan dan diupayakan untuk
memajukan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam berbagai bidang khususnya
dalam hal pendidikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan
berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Penemuan berbagai macam teknologi dalam pendidikan
mampu membawa pendidikan menuju kearah yang lebih baik.
Saat ini, jarak dan waktu
bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu. Berbagai aplikasi tercipta untuk memudahkan mencari suatu sumber yang dibutuhkan
dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja.
Dengan adanya berbagai kemajuan yang ada pada saat ini
diharapkan dapat dan mampu memanfaatkan teknologi yang ada tersebut dengan
sebaik mungkin, agar memiliki wawasan yang lebih luas serta tidak ketinggalan
jaman. Untuk itu dalam makalah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam Pendidikan ini akan mengulas berbagai macam tentang hal yang berkaitan
dengan perkembangan tersebut.
II. Pengembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan
A. Pengertian Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK)
Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) berasal dari bahasa Inggris yaitu Information and Communication Technologies
(ICT), yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan
menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu:
1.
Teknologi informasi, meliputi segala hal yang
berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan
pengelolaan informasi.
2.
Teknologi komunikasi, meliputi segala hal yang
berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data
dari perangkat yang satu ke lainnya.
Menurut Munir (2008: 8), teknologi
informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan, memanipulasi data berbagai cara untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan
untuk keperluan pribadi, bisnis,
dan
pemerintahan dan merupakan aspek strategis untuk pengambilan keputusan. Sedangkan teknologi komunikasi yang menurut Munir (2008:
12) adalah perangkat-perangkat
teknologi yang terdiri dari hardware, software, proses dan sistem
yang digunakan untuk membantu proses komunikasi, yang bertujuan agar komunikasi
berhasil (komunikatif). Teknologi komunikasi lebih
menekankan pada perangkat elektronik.
Dari kedua
pengertian tersebut, teknologi informasi dan teknologi komunikasi merupakan dua
buah konsep yang tidak terpisahkan. Teknologi Informasi dan Komunikasi
mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemprosesan,
manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antarmedia.
B.
Sejarah Perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK)
Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara
teknologi komputer dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20.
Perpaduan tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya.
Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) dalam pendidikan sangat dipengaruhi oleh perkembangan perangkat keras,
khususnya komputer. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk
mengolah data, sistem jaringan, dan teknologi telekomunikasi yang digunakan
agar data dapat disebar dan diakses secara global. Menurut Teemu Leinonen (2005) dalam Nurdin Noni, perkembangan tersebut
dibagi dalam 5 fase yaitu sebagai berikut:
1. Fase Programming, Drill and Practice (1970-1980)
Fase ini ditandai
dengan penggunaan perangkat lunak komputer yang menyajikan latihan-latihan praktis
dan singkat, khususnya untuk mata pelajaran matematika dan bahasa. Latihan-latihan
ini dapat menstimulasi memori jangka pendek.
2. Fase Computer Based Training (CBT) with Multimedia (1980-1990)
Fase ini merupakan masa keemasan CD-ROM dan komputer multimedia.
Penggunaanya diharapkan memberikan dampak signifikan terhadap proses
pembelajaran, karena kemampuannya dalam menyajikan kombinasi teks, gambar,
animasi, dan video. Kombinasi kemampuan tersebut didasari oleh konsep pedagosis
bahwa manusia memiliki perbedaan, sebagian bisa belajar dengan baik
mempergunakan indra penglihatan dan lainnya dengan mendengarkan atau membaca.
3. Fase Internet Based Training (IBT) (awal 1990an)
Pada fase ini
internet digunakan sebagai media pembelajaran. Penggunaanya masih terbatas pada
penyajian teks dan gambar. Penggunaan animasi, video dan audio masih sebatas
ujicoba, sehingga dirasakan pemanfaatannya belum maksimal untuk dapat
menfasilitasi pembelajaran.
4. Fase E-Learning (akhir 1990an-awal 2000an)
Fase ini merupakan fase kematangan
pembelajaran berbasis internet. Sejak itu situs web yang menawarkan e-learning
semakin bertambah, baik berupa tawaran kursus dalam bentuk e-learning maupun
paket LMS (Learning Management System).
Bahkan saat ini sudah cukup banyak paket seperti itu ditawarkan secara gratis
dalam bentuk open source. Konsep pedagogik yang mendasari adalah bahwa
pembelajaran membutuhkan interaksi sosial antara siswa dan siswa dan antara
siswa dan guru. Dengan perangkat lunak LMS, siswa dapat bertanya kepada
temannya atau kepada guru apabila dia tidak memahami materi yang telah
dibacanya.
5. Fase Social Software + Free and Open Content (akhir 2000)
Fase ini ditandai dengan banyaknya bermunculan perangkat lunak
pembelajaran dan konten pembelajaran gratis yang mudah diakses baik oleh guru
maupun siswa, yang selanjutnya dapat diedit dan dimanipulasi sesuai dengan
kebutuhan.
C.
Tahap-Tahap
Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Peranan TIK dalam
pendidikan mengisyaratkan bahwa pengembangan TIK untuk mendukung peningkatan
mutu pendidikan di Indonesia adalah sesuatu yang mutlak. Dalam Renstra
Departemen Pendidikan Nasional tahun 2005-2009, program pengembangan TIK bidang
pendidikan akan dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap pertama meliputi:
a) Merancang sistem jaringan yang mencakup jaringan internet, yang
menghubungkan sekolah-sekolah dengan pusat data dan aplikasi, serta jaringan
internet sebagai sarana dan media komunikasi dan informasi di sekolah.
b) Merancang dan membuat aplikasi database.
c) Merancang dan membuat aplikasi manajemen untuk pengelolaan pendidikan di
pusat, daerah, dan sekolah.
d) Merancang dan membuat aplikasi pembelajaran berbasis web, multimedia,
dan interaktif.
2. Tahap kedua meliputi:
a) Melakukan implementasi sistem pada sekolah-sekolah di Indonesia yang
meliputi pengadaan sarana/prasarana TIK dan pelatihan tenaga pelaksana dan
guru.
b) Merancang dan membuat aplikasi pembelajaran.
3. Tahap ketiga dan keempat
Tahap ini adalah tahap untuk memperluas implementasi sistem di sekolah-sekolah.
D.
Tujuan Mempelajari
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Pengenalan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diharapkan dapat membuat perubahan
pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan
beragam produk TIK. Perangkat
Teknologi Informasi dan Komunikasi
memudahkan dalam mencari, mengeksplorasi, menganalisis,
dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif. TIK juga akan memudahkan mendapatkan ide dengan
cepat dan bertukar pengalaman dari berbagai kalangan. Dengan demikian,
diharapkan dapat mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri,
sehingga dapat memutuskan dan mempertimbangkan kapan dan dimana penggunaan TIK
secara tepat dan optimal, termasuk implikasinya saat ini dan dimasa yang akan
datang.
Secara
khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi menurut Umi Lestari (2011) adalah:
1. Menyadarkan
kita akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus
berubah sehingga termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari teknologi ini
sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
2. Memotivasi
kemampuan kita agar bisa beradaptasi dan
mengantisipasi perkembangan TIK, sehingga bisa melaksanakan dan menjalani
aktifitas kehidupan sehari hari secara mandiri dan lebih percaya diri.
3. Mengembangkan
kompetensi kita dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan
sehari hari.
4. Mengembangkan
kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses pembelajaran dapat lebih
optimal, menarik, dan mendorong kita lebih terampil dalam berkomunikasi,
terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
5. Mengembangkan
kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggung
jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran,
bekerja, dan pemecahan masalah sehari hari.
E. Integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran
Menurut Anwar
Rosyid (2011), integrasi TIK dalam pembelajaran yang seharusnya memungkinkan
terjadinya proses belajar yang bersifat:
1. Aktif, memungkinkan
siswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar yang menarik dan
bermakna.
2. Konstruktif, memungkinkan
siswa dapat menggabungkan ide-ide baru kedalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya
untuk memahami makna atau keingintahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam
benaknya.
3. Kolaboratif,
memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling bekerjasama,
berbagi ide, saran atau pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk sesama
anggota kelompoknya.
4. Antusiastik,
memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
5. Dialogis,
memungkinkan proses belajar secara inherent merupakan suatu proses sosial dan
dialogis dimana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut
baik di dalam maupun luar sekolah.
6. Kontekstual, memungkinkan
situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang bermakna (real-world)
melalui pendekatan “problem-based atau case-based learning”.
7. Reflektif, memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta
merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar itu
sendiri. (Jonassen (1995), dikutip oleh Norton et al (2001).
8. Multisensory, memungkinkan pembelajaran dapat disampaikan untuk berbagai modalitas
belajar (multisensory), baik audio, visual, maupun kinestetik (dePorter
et al, 2000).
9. High order thinking skills training, memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (seperti
problem solving, pengambilan keputusan, dll.) serta secara tidak langsung juga
meningkatkan “ICT & media literacy” (Fryer, 2001).
F. Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK)
Pemanfaatan
TIK dibidang pendidikan ditinjau dari
pelaksanaan pembelajaran antara
lain:
1. TIK
dapat digunakan untuk membantu pengajar dalam melakukan absensi peserta didik
tanpa mengurangi keefektifan waktu, yaitu absensi dilakukan dengan menempelkan
jari mereka pada suatu instrumen TIK dan data absensi langsung masuk ke database.
Data absensi juga dapat
diakses oleh orang tua
murid yang ingin mengetahui perkembangan anaknya di sekolah secara online melalui
situs sekolah ataupun melalui SMS gateway.
2. TIK
dapat diterapkan untuk mempermudah dalam mencatat, menghitung, dan mengolah
nilai siswa serta mengumumkannya. Guru
hanya perlu memasukkan nilai tersebut ke suatu instrumen TIK dan instrumen
tersebut yang akan mengolah nilai akhir.
Dengan cara tersebut diharapkan kesalahan akibat
perhitungan manusia akan berkurang dan guru akan lebih nyaman dalam bekerja,
sehingga siswa juga dapat melihat nilainya kapan dan dimana saja.
3. TIK
dapat diterapkan dalam meletakkan modul pembelajaran. Hal ini dapat menjadi
salah satu solusi mahalnya buku-buku cetak,
solusinya yaitu institusi belajar
menyediakan fasilitas internet yang memungkinkan siswa dapat mengakses modul tersebut secara gratis.
4. TIK
dapat memberikan wadah bagi suatu institusi untuk bekerja sama dengan institusi
lain untuk sharing resource
(berbagi sumber daya).
Hal ini akan meningkatkan kualitas peserta didik serta menambah wawasannya.
Peranan
TIK dalam bidang pendidikan antara lain:
1. Berbagai
hasil penelitian menunjukkan dengan adanya TIK penelitian yang dilakukan
seseorang dapat dimanfaatkan dan diketahui orang lain, ini juga akan mencegah
terjadinya penelitian yang serupa.
2. Internet
bagaikan sebuah kota elektronik yang sangat besar dimana setiap penduduk
memiliki alamat yang dapat digunakan untuk berkirim surat atau informasi. Dalam
bidang pendidikan, internet sangat berguna dan berperan penting dalam pencarian
informasi terbaru maupun yang dibutuhkan dengan cepat dan mudah.
3. Konsultasi
dengan pakar, internet dapat dimanfaatkan untuk berkonsultasi dengan pakar yang
berada ditempat lain.
4.
E-learning,
bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah menengah dan
tingkat sekolah kejuruan melalui penggunaan internet.
5.
Tutorial Online,
salah satu penggunaan teknologi informasi untuk pendidikan di pendidikan tinggi
adalah untuk tujuan tutorial lembaga-lembaga pendidikan jarak jauh.
6. Perpustakaan
Online adalah perpustakaan dalam bentuk digital yang ditempatkan di internet.
Pelajar dapat mengakses sumber-sumber ilmu dengan cara mudah tanpa dibatasi
jarak dan waktu.
7. Diskusi
Online adalah diskusi yang dilakukan di internet.
8. Kelas
Online dapat digunakan bagi lembaga-lembaga pendidikan jarak jauh seperti UT
dan SMP Terbuka.
9. Metode
distance learning merupakan suatu
metode alternatif dalam pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem
ini diharapkan dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat keterbatasan
tenaga pengajar yang berkualitas. Metode ini
sangat membantu siswa atau masyarakat dalam mempelajari hal-hal atau ilmu-ilmu
baru dengan tampilan yang lebih menarik dan mudah untuk dipahami.
10. Penggunaan
perangkat informasi interaktif seperti CD-ROM multimedia secara bertahap akan
menggantikan fungsi papan tulis.
G. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan TIK dalam
Bidang Pendidikan
Keuntungan penggunaan TIK dalam
bidang pendidikan antara lain:
1.
Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah diakses untuk
kepentingan pendidikan.
2.
Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya
inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
3.
Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual
atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang
pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
4.
Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan
semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
Kerugian penggunaan TIK dalam
bidang pendidikan antara lain:
1.
Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudahterjadinya
pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), karena semakin mudahnya mengakses
data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
2.
Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan
bagaikan sebuah sistem tanpa celah, tetapi jika terjadi suatu kecerobohan
dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
3.
Salah satu dampak negatif televisi yaitu melatih anak untuk berpikir pendek
dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of
attention).
Penggunaan TIK dalam
pendidikan agar lebih optimal dan dijalankan dengan baik dan benar, ada
beberapa pemecahan dari masalah dampak negatif TIK, diantaranya:
1.
Analisis untung
ruginya pemakaian TIK dalam pendidikan, khususnya untuk anak dibawah umur yang
masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan TIK.
2.
Tidak menjadikan
TIK sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya tidak
semua buku-buku yang berharga sudah ada model e-book-nya.
3.
Pihak-pihak
pengajar memberikan pengajaran-pengajaran etika dalam penggunaan TIK agar
dipergunakan secara optimal tanpa menghilangkan etika.
4.
Pemerintah
sebagai pengendali sistem-sistem informasi seharusnya lebih peka dan menyaring
apa saja yang dapat diakses oleh para pelajar dan seluruh rakyat Indonesia
didunia maya.
III. Analisis
Dalam makalah
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi ini menggunakan analisis SWOT
(Strength, Weakness, Opportunity, and Treatment) untuk menganalisisnya dengan
hasil sebagai berikut:
1.
Strength (Kekuatan)
TIK
merupakan suatu teknologi yang berkembang dengan pesat, sehingga mampu
memberikan kemudahan, keefektifan, maupun keefesienan berbagai hal dalam
pendidikan. Selain itu, TIK memungkinkan berkembangnya inovasi-inovasi yang
memudahkan dalam proses belajar mengajar.
2.
Weakness (Kelemahan)
TIK dalam
kemudahannya mencari informasi yang tidak terbatas, dapat menyebabkan orang mengunduh
sesuatu yang bukan karyanya untuk dijadikan sebagai buah pikirannya. Solusinya
dengan mencantumkan identitas pembuat karya tulis pertama didalam karya
tulisnya dan hendaklah seseorang yang menngutip suatu karya sadar tentang etika
dalam pengutipan karya orang lain.
3.
Opportunity (Peluang)
Dalam aspek
pengembangan TIK, TIK memiliki perkembangan yang pesat dalam mengimbangi
kemajuan zaman. Oleh karena itu, pemanfaatan TIK yang tepat dan benar dapat
mengembangkan pendidikan kearah yang lebih maju.
4.
Treatment (Ancaman)
TIK memiliki
ancaman yaitu penggunaan atau pencarian informasi yang tidak pada tempatnya.
Solusinya yaitu dengan menganalisa dari segi untung dan ruginya sebelum
diterapkan pemakaiannya dalam pendidikan.
IV. Kesimpulan
Manfaat
adanya Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain:
1.
TIK merupakan gudang ilmu pengetahuan yang mudah
diakses, sehingga segala informasi maupun pengetahuan yang dibutuhkan dapat
dicari dengan cepat dan efisien.
2.
TIK dapat membantu memudahkan pendidik dalam proses
belajar mengajar dan peserta didik dapat lebih nyaman dalam menerima materi
pelajaran yang diberikan oleh pendidik.
3.
TIK mempermudah seseorang maupun instansi dalam
pertukaran informasi dan kerja sama dalam berbagai bidang, walaupun jarak
terpisah oleh jarak yang jauh.
4.
TIK dalam pemanfaatannya lebih menghemat waktu dan
biaya.
V.
Referensi
Departemen
Pendidikan Nasional. (2005). Rencana Strategis Departemen Pendidikan
Nasional 2005-2009. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Lestari, Umi.
(2011). Dampak Teknologi
Informasi dan
Komunikasi (TIK) terhadap
Aktivitas Pendidikan.
[Online]. Tersedia: http://umilestari67.
wordpress.com/2011/04/03/makalah-dampak-teknologi-informasi-dan-komunikasi-tik-terhadap-aktivitas-pendidikan/ [16 Maret 2012]
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung:
Alfabeta.
Noni, Nurdin. (tt). Penerapan Teknologi Informasi dan Komukasi dalam Pendidikan. [Online].
Tersedia: http://blog.unm.ac.id/nurdinnoni/files/
2010/04/Modul-1.pdf
[16 Maret 2012]
Rosyid, Anwar.
(2011). Pembelajaran dengan Media TIK.
[Online]. Tersedia: http://anwarrosyid.blogspot.com/2011/07/pembelajaran-dengan-media-tik.html [16
Maret 2012]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar